Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tradisi Pemuliaan Pangan: Praktek dan Produksi Olahan Ikan Asap oleh Masyarakat Kampung Selil, Merauke





Proses pengemasan produk olahan ikan dan daging oleh anggota kelompok Selil Mandiri/Foto: Selil Mandiri

Kampung Selil - Upaya percobaan produksi dan pemasaran olahan ikan dan daging dilakukan oleh kelompok usaha Selil Mandiri pada 27-30 Agustus 2025.


Bahan dasar berupa ikan mujair (Oreochromis mossambicus), kakap putih (Lates calcariver) dan daging rusa timor (Cervus timorensis) hasil berburu dan menjaring oleh masyarakat kampung di hutan dan rawa sekitar dibeli oleh anggota kelompok untuk selanjutnya diproses. 


Kampung Selil persis terletak di sisi Kali Bian, habitat bagi berbagai jenis ikan endemik maupun non-endemik seperti mujair dan gastor (Channa striata). Ikan mujair umumnya dapat tumbuh dengan rata-rata berukuran dua telapak tangan orang dewasa, sementara ikan kapap yang dibeli dari masyarakat memiliki berat pada kisaran 4-6 kg atau seukuran paha orang dewasa.


Tradisi pengasapan daging dan ikan merupakan nilai kearifan lokal oleh masyarakat setempat yang masih bergantung pada praktek berburu dan mengumpulkan hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebuah bukti tentang warisan kekayaan, pengetahuan dan praktek pengawetan atau pemuliaan pangan yang lahir dari proses hidup yang berdampingan langsung dengan alam secara turun-temurun.


Ikan mujair dan kakap putih segar hasil tangkapan jaring masyarakat Selil

Dengan letak geografis dan akses jalan Kampung Selil, olahan asap merupakan metode untuk mengatasi resiko kerusakan pada daging dan ikan segar tanpa harus mengeluarkan biaya lebih, utamanya untuk pengadaan fasilitas pendingin seperti kulkas atau freezer. 

Dengan demikian, daging ikan atau rusa yang telah diproses menjadi ikan asap dapat ditampung, menunggu untuk memenuhi kuantitas yang dibutuhkan untuk proses pengiriman agar usaha dapat mengurangi biaya pengiriman ke konsumen atau toko/reseller.

Kampung Selil dapat diakses melalui jalan setapak yang terhubung ke kawasan HGU PT. BIA. Dari kampung, produk yang telah dikemas  dan siap dijual dimuat dan diantar dengan menggunakan perahu menuju dermaga Anida, kemudian dilanjutkan dengan menyewa jasa ojek untuk membawa produk kepada konsumen yang telah memesan sebelumnya atau kepada kios, warung makan atau market yang berada di kawasan pemukiman karyawan di Estate A PT. BIA, wilayah pemukiman terdekat yang dapat diakses untuk memasarkan produk-produk masyarakat Kampung Selil.


Proses pengasapan ikan dan daging pada media rumah asap yang didesain tertutup untuk memaksimalkan proses pengasapan


Selil Mandiri merupakan kelompok usaha masyarakat kampung Selil yang merupakan binaan PT. BIA. Dibentuk pada Februari  2024 olah tim pendamping Rumah Lestari Indonesia, sebuah lembaga konsultan pemberdayaan masyarakat yang ditunjuk oleh PT. BIA untuk melakukan proses pendampingan dan pengembangan kelompok usaha masyarakat di Kampung Selil. ***